Perbedaan Pajak Tidak langsung dengan Pajak Langsung Serta Penjelasannya

Pajak tidak langsung adalah pajak yang dibayarkan kepada pemerintah oleh satu entitas namun diserahkan ke konsumen sebagai bagian dari harga barang atau jasa.

Konsumen harus membayar pajak dengan cara membayar lebih untuk produk yang mereka beli. Pajak ini dialihkan dari satu wajib pajak ke orang lain.

Contohnya merupakan Bea masuk, bahan bakar, minuman keras dan pajak rokok semuanya dianggap pajak secara tidak langsung.

Pajak ini ditentukan dengan membandingkannya dengan pajak langsung. Dalam kasus pajak langsung, orang yang segera membayar pajak adalah orang yang secara spesifik ditunjuk oleh pemerintah.

Pajak penghasilan adalah contoh paling jelas dari pajak langsung, karena orang yang berpenghasilan adalah orang yang segera membayar pajaknya.

Perbedaan Pajak tidak langsung dan Pajak Langsung

Perbedaan Dari Perspektif Ekonomi

Pajak langsung akan mengacu pada retribusi apa pun yang dipaksakan dan dikumpulkan pada sekelompok orang atau organisasi tertentu.

Contoh pajak langsung adalah pajak penghasilan yang dikumpulkan dari orang-orang yang benar-benar memperoleh penghasilan mereka.

Pajak tidak langsung dikumpulkan dari seseorang atau beberapa organisasi selain orang pribadi atau badan yang biasanya bertanggung jawab atas pajak.

Pihak Pembayar Pajak

Untuk pajak langsung, pembayaran pajak tidak bisa dialihkan kepada pihak lain. Artinya bahwa wajib pajak yang memiliki pajak terutang harus menyetorkan pajaknya sendiri atas pajak terutang orang pribadi maupun badan usaha.

Untuk pajak ini, pembayaran bisa dialihkan kepada pihak lain. Artinya ada pihak ketiga yang dapat menyetorkan pajak atas orang pribadi atau badan usaha.

Surat Ketetapan Pajak

Di dalam pajak langsung, terdapat surat ketetapan pajak yang mengatur tentang pemotongan pajak.

Sedangkan untuk pajak secara tidak langsung, tidak ada surat ketetapan pajak yang mengaturnya dalam hal pemotongan dan penyetoran pajak. Pajak langsung akan muncul setelah terbitnya Surat Pemberitahuan atau SPT.

Contoh Pajak

Untuk pajak langsung, contoh pajak yang ditetapkan di Indonesia antara lain Pajak Penghasilan (PPh), Pajak kendaraan bermotor, pajak penerangan jalan dan Pajak Bumi Bangunan (PBB).

Sedangkan untuk pajak tidak langsung contohnya terdapat PPN (Pajak Pertambahan Nilai), Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), Bea materai, bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) juga bea cukai.

Dari Perspektif Pemerintah

Pajak langsung memungkinkan pemerintah untuk mengumpulkan pajak secara langsung dengan waktu bersamaan.

Pajak ini merupakan jenis pajak progresif yang bisa berpengaruh langsung pada perekonomian negara terutama tingkat inflasi.

Sedangkan pajak yang tidak langsung memungkinkan pemerintah untuk mengharapkan pendapatan dari semua kalangan masyarakat dengan feedback yang stabil.

Efeknya Pada Perekonomian Negara

Pajak langsung memiliki efek alokatif yang lebih baik daripada pajak tidak langsung karena pajak langsung memberi beban lebih kecil untuk pengumpulan jumlah daripada pajak berjenis tidak langsung, dimana pengumpulan tersebar di seluruh preferensi konsumen akan barang yang terdistorsi dari variasi harga karena pajak.

Segi Tabungan dan Beban

Pajak yang bersifat tidak langsung melibatkan biaya administrasi yang lebih rendah karena pengumpulan yang mudah dan stabil, sementara pajak langsung memiliki banyak pengecualian dan melibatkan biaya administrasi yang lebih tinggi.

Orientasi pajak secara tidak langsung juga berfokus pada pertumbuhan karena mengurangi konsumsi dan membantu meningkatkan tabungan. Pajak langsung, di sisi lain, mengurangi tabungan.

Pajak langsung dan tidak langsung sangat penting bagi negara karena terkait dengan ekonomi secara keseluruhan.

Dengan demikian, pengumpulan pajak ini penting bagi pemerintah dan juga kesejahteraan negara. Pajak langsung dan pajak tidak langsung dikumpulkan oleh pemerintah pusat dan masing-masing sesuai dengan jenis pajak yang dipungut.

Leave a Reply